Tulisan Emansipasi

Terinspirasi oleh R.A Kartini

About Me

Ads Here

Sunday, June 5, 2016

Riya dan Ramadhan


RAMADHAN TIBA
Marhaban ya Ramadhan,

Berdasarkan keputusan sidang isbat tadi malam, 1 Ramadhan 1437 Hijriyah jatuh pada hari ini senin 6 Juni 2016.
Ya Ramadhan, belum satu hari berlangsung, berkah dan keindahanmu sudah terpancar.
Bagaimana tidak, tadi malam dimulai dari sesudah mentri agama "ketok palu" keputusan satu Ramadhan. Masyarakat mulai berbondong-bondong pergi ke Masjid untuk melaksanakan ibadah Sunah Tarawih, yang mana ibadah ini hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan.
Anak-anak, orang tua, kaula muda, bahkan para tua pun datang di hari pertama ini. Jika di bulan-bulan biasanya shalat Maghrib dan Isya berjamaah di masjid hanya dihadiri paling banyak 2 (dua) shaf jamaah, tidak demikian dengan malam ini, malam ini masjid penuh bahkan tidak muat. Akhirnya anak-anak dan balitapun terpaksa harus diluar saja, (tidak shalat). Duh .. kasihan bukan.
Mau bagaimana lagi, dimuat-muatin juga tidak bisa. Tapi sungguh luar biasa, dengan datang dan shalat tharawih, solidaritas, silahturrahmi, dan budaya kebersamaaan pun akan timbul. Sungguh menyenangkan bukan??
Tapi, semua itu akan percuma jika niat shalat kita di masjid hanya sebatas hal hal diatas. Bukan lillahitaala (karna Allah) SIA-SIA !

yang nantinya akan berujung pada Riya sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an 

Surah An-Nahl ayat :142 

Artinya
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (Q.s An-Nahl : 142)

Surah Qs Al-Kaahfi : 110 

Artinya : 
Katakanlah_ Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" (q.s. Al-kahfi : 110)

Surah Al-Maa’un : 4-7

Artinya : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Surah Al-Baqarah : 264

Artinya : 
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Qs Ali Imran : 135

Artinya : Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Kemudian ada juga hadist nabi tentang Riya.

Hadits Tentang Riyaa.   

  عَنْ اَمِيْرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ اَبِى حَفْصٍ عُمَرَبْنِ اْلخَطَابِ  بْنِ نُفِيْلِ بْنِ عَبْدِ اْلعُزى بْنِ رِيَاحِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ قُرْطِ بْنِ رَزَاحٍ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِ بْنِ غَالِبِ اْلقُرَيْشِيِ اْلعَدَوِيِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَل اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ يَقُوْلُ اِنمَا اْلَاعْمَلُ بِا النِيَاتِ وَاِنمَا لِكُلِ امْرِئٍ مَانَوَى وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلًى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يَصِيْبُهَا اَوِ امْرَاَةُ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ اِلَى مَا هَا جَرَ اِلَيْهِ“
Artinya:
Dari Amir al-Mukminin,Abu Hafs Umar bin Khattab r.a bin Nufail bin Abd al-Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Riyah bin Adi Ka’ab bin luay bin Ghalib al-Quraiys al-Adawi berkata,”Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya sahnya amal itu tergantung dengan niat. Setiap orang akan memperoleh dari apa yang diniatkannya. Jika seseorang itu hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya, maka  hijrahnya tersebut diterima oleh Allah dan Rasul. Namun, jika hijrahnya itu untuk dunia yang akan diperolehnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”(HR. Bukhari and Muslim)

No comments:

Post a Comment